Masalah keuangan dalam rumah tangga merupakan hal umum yang biasa dijumpai pada pasangan muda yang baru memulai kehidupan pasca pernikahan. Banyak orang mengatakan tahun-tahun awal pernikahan merupakan cobaan yang berat untuk urusan keuangan, apalagi dengan bertambahnya anggota baru dalam keluarga yang tentunya membuat pengeluaran semakin membengkak.
credit
Begitupun yang saya alami ketika memutuskan untuk menikah di usia yang cukup muda. Bisa dikatakan saya dan suami mengalami suatu fase dimana kami sedikit shock dengan keadaan keuangan setelah menikah. Jika dulu sebelum menikah, penghasilan kami masing-masing cukup untuk memenuhi kebutuhan. Nah kenapa setelah menikah yang notabanenya uang itu digabungkan harusnya lebih banyak ternyata malah kurang untuk kebutuhan kami.
Kejanggalan lainnya adalah saya tidak bisa menabung. Gaji suami habis setiap bulannya sehingga tidak ada peluang untuk menabung. Padahal saya sedang hamil dan butuh banyak biaya untuk persiapan lahiran. Saya sempat iri melihat teman-teman yang baru menikah namun sudah bisa mencicil untuk membeli rumah dan menginvestasikan uangnya untuk usaha.  Apakah ini masalah karena kurangnya penghasilan kami atau pengelolaan keuangan yang buruk?
Kesalahan terbesar orang dalam menghadapi masalah keuangan adalah mencari uang sebagai solusinya, padahal sebagian besar permasalahan keuangan terjadi karena ada mentalitas dan kebiasaan keuangan yang keliru. -Andreas Hartono
Setelah berdiskusi dengan suami akhirnya kami menemukan banyak faktor yang membuat keuangan rumah tangga saya kembang kempis. Faktor terbesarnya bukan pada kecilnya penghasilan, namun karena manajemen keuangan keluarga yang tidak baik. Walaupun suami tidak pernah mempermasalahkan apalagi memarahi saya soal keuangan, tapi tentu saja saya merasa bertanggung jawab sebagai pengelola keuangan dalam rumah tangga. Selama ini saya seringkali salah memprioritaskan kebutuhan sehingga hal yang harusnya penting malah terlupakan.
Beriring waktu, masalah keuangan itu sedikit demi sedikit bisa kami minimilasir. Dengan banyak membaca, belajar dari ibu rumah tangga yang pengalaman, setidaknya saya sudah sedikit melek finansial. Bahkan sekarang saya sudah resign dari kerjaan dan hanya menjadi Ibu Rumah Tangga yang artinya penghasilan tetap itu hanya dari suami saya saja. Orang-orang bahkan nggak habis pikir bagaimana kami berdua bisa bertahan dengan gaji suami saya yang tak seberapa, yang jika dihitung secara matematika jika dikurangi pengeluaran kami tiap bulan hasilnya minus 😀 Kata suami saya nggak usah khawatir soal rejeki, jika kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bekerja dan bijak dalam mengelola keuangan, tentu saja Allah yang Maha Pemberi Rejeki tidak akan membiarkan kita kelaparan dan terlantar. Memang sih teka teki soal rejeki secara matematikanya manusia memang sering meleset, kalah sama perhitungan Allah.
Walaupun awalnya susah, tapi dengan niat yang kuat kita semua pasti bisa mengelola keuangan keluarga dengan baik. Karena melek finansial ini tidak ada di pelajaran sekolah, jadi tidak ada jaminan sarjana dengan IPK tinggi bisa pandai dalam masalah keuangan. Jadi kudu belajar ya. Tahu dulu apa itu melek itu melek finansial. Kalau kata Opa Robert T. Kiyosaki kemampuan melek keuangan adalah kemampuan dasar untuk membaca dan memahami laporan keuangan serta mengendalikan arus kas (cash flow).
Berikut ini checklist singkat mengenai melek keuangan
– Tau perbedaan utang baik dan utang buruk
– Tau perbedaan pengeluaran yang baik dan pengeluaran yang buruk    
– Bisa memetik pelajaran atas kesalahan-kesalahan di bidang keuangan yang pernah dilakukan   
– Mampu membayar pajak memanfaatkan insentif pajak
– Memiliki kemampuan untuk mengendalikan investasi real aset dan/atau paper aset. 
– Dapat mencari mentor dan membangun tim    
– Mampu beramal
Silahkan tonton video ini biar lebih paham.
sumber : youtube
Setelah belajar , Beberapa hal saya terapkan dalam pengelolaan keuangan keluarga  dengan sedikit memodifikasi dengan cara saya sendiri, antara lain:

1.     
Mengetahui dengan rinci pendapatan dan pengeluaran
keluarga setiap bulannya.
2.     
Bersedekah.  Mungkin ada yang bertanya kenapa
bersedakah adalah hal yang pertama dilakukan setelah mengetahui pendapatan dan
pengeluaran. Karena saya pernah belajar bersedekah itu untuk membersihkan
harta. Jadi sebelum mengeluarkan yang lain-lain, baiknya keluarkan untuk
sedekah terlebih dahulu. Secara matematika ketika kita bersedekah maka uang
kita akan berkurang. Namun sebagai seorang muslim, saya percaya dengan janji
Allah bahwa bersedekah akan melipatgandakan rejeki kita 🙂 Alhamdulillah sejauh
ini saya dan suami belum pernah kelaparan ^_^
3.     
Setelah itu, kita memisahkan kebutuhan yang harus
dikeluarkan untuk tiap bulannya. Misalnya: Uang Kontrakan, Listrik, Pulsa, Gas,
Peralatan Mandi,  Bahan Dapur dan menyisihkan uang walau sedikit untuk
menabung.
4.     
Selanjutnya adalah dengan mencatat setiap pengeluaran
dan dievaluasi di akhir bulan. Evaluasi meliputi:
a.      
Apakah ada barang-barang yang tidak dibutuhkan yang
terbeli pada bulan itu, jika ada maka coret dalam daftar kebutuhan bulanan.
b.     
Jika ada kebutuhan yang harganya sedikit mahal, maka
bisa diakali dengan menghemat penggunaan atau mengganti merek barang yang lebih
murah namun tetap bagus kualitasnya.
5.     
Membandingkan harga dari satu toko dengan toko lainnya,
hal ini sering saya lakukan untuk menentukan di toko manakah saya akan belanja.
Perbedaan harga yang cukup signifikan juga bisa membantu menghemat pengeluaran.
6.     
Membedakan antara kebutuhan/ needs dengan keinginan dan
nafsu/wants. yang ini memang agak susah, karena wanita seringkali tergoda untuk
membeli kebutuhan yang nggak penting. Untuk itu perlu dibuat daftar belanja
agar bisa fokus saat membeli kebutuhan.
7.     
Melakukan pekerjaan yang bisa dilakukan sendiri tanpa
harus membayar orang lain. Misalnya, mencuci, menyetrika (tidak perlu di
laundry atau menyewa orang), steam motor bisa dilakukan sendiri.
8.     
Mengurangi “jajan” di luar. Bukan berarti
saya tidak pernah makan di luar loh 😀 tapi dikurangi, selain untuk menghemat,
juga untuk menjaga kesehatan karena jajan di luar kadang tidak terjamin
kebersihan dan kesehatannya.
9.     
Memelihara dan menjaga barang dengan baik. Maksudnya
semua barang di rumah kita kita rawat, agar tahan lama dan tidak perlu sering
sering mengganti dengan yang baru 🙂
Nah, setelah menerapkan beberapa tips di atas saya jadi menyadari bahwa jadi seorang istri dan ibu itu harus bijak dan cerdas dalam mengelola keuangan. Namun tidak hanya sampai disitu, saya dan suami juga terus memikirkan untuk meningkatkan penghasilan, karena gaji yang diterima suami saya memang tiap bulannya tetap.
Solusinya adalah dengan Membuka Usaha. Banyak yang menyangsikan jika kami ingin membuat usaha. Ya permasalahannya lagi-lagi di modal. Tapi yakin deh ada kemauan ada jalan. Akhirnya saya dan suami bisa membuka usaha sederhana, fotocopy dan rental di kawasan kampus tempat suami saya bekerja. Saya yang mengelola bersama dua orang karyawan. Usaha ini merupakan usaha kerjasama dengan salah satu dosen yang percaya pada kami. Karena beliau punya modal, tapi tidak bisa menjalankannya, jadi beliau mempercayakan pada kami dengan sistem bagi hasil. Alhamdulillah usaha ini bisa mendongkrak keuangan keluarga.
Selain itu suami juga tergabung sebagai salah satu trainer di salah satu management motivator yang biasanya tiap bulan selalu saja ada job untuk mengisi materi. Sehingga bisa menambah pemasukan keluarga 😀
***
Setelah semua melakukan banyak hal sebagai bentuk pengelolaan keuangan keluarga. Hal terakhir yang harus kita pikirkan adalah hal tidak terduga yang bisa terjadi kapan saja pada kita misalnya musibah, kecelakaan, sakit keras. Memang kesemuanya itu adalah takdir Allah, namun kita harus tetap mempersiapkan jika hal itu terjadi agar tidak kebingungan atau malah putus asa karena tidak ada yang bisa membantu.
Disinilah peran asuransi sebagai mitra keuangan yang bisa membantu perencanaan keuangan keluarga di masa depan. Namun yang jadi pertanyaan di antara sekian banyak penawaran produk asuransi, mana yang harus menjadi prioritas? Banyaknya perusahaan asuransi yang berkembang di Indonesia,
menjadikan produk yang ditawarkan lebih beragam. Asuransi jiwa saja
banyak pilihannya. Tinggal tentukan, ingin asuransi jiwa yang akan
memberikan proteksi keuangan ketika kita meninggal atau akan dibayarkan
jika kita mencapai umur tertentu sebagai hitungan nilai investasi?
Untuk itu kita juga harus bijak dalam menyikapi pemilihan asuransi yang tepat. Hal -hal yang perlu dipertimbangkan adalah :
a) Mengenali produk asuransi dan menyesuaikan dengan yang kita butuhkan. Jangan mengambil semua produk asuransi, sesuaikan juga dengan budget keuangan kita
b) Mempelajari dengan seksama polis dari setiap asuransi. Seringkali terjadi kesalahan, perlindungan dari polis yang dipilih
ternyata kurang memenuhi kebutuhan, atau sebaliknya, melebihi kebutuhan
sehingga sia-sia.
c) Memilih produk asuransi yang menawarkan nilai pertanggungan dan pelayanan yang setara namun nilai preminya cukup bersaing.
d) Memilih perusahaan asuransi yang mempunyai rekam jejak yang bagus yang terdaftar di OJK dan Asosiasi.  Karena banyak kasus nasabah yang merasa kecewa karena tidak bisa mengklaim haknya pada perusahaan asuransi yang abal-abal.
Salah satu perusahaan asuransi yang terpercaya adalah Sun Life Financial Indonesia yang sejak tahun 1995 telah menyediakan produk asuransi untuk masyarakat Indonesia dengan program yang lengkap mulai dari produk-produk proteksi dan pengelolaan
kekayaan, termasuk asuransi jiwa, pendidikan, kesehatan, dan perencanaan
hari tua. Semua produk tersebut menjawab tiga kebutuhan keuangan yang mendasar:
kebutuhan akan perlindungan, kebutuhan akan tabungan dan kebutuhan akan
investasi. Saya pun telah mengecek di Website Otoritas Jasa Keuangan bahwa Sun Life Financial telah terdaftar di direktori perasuransian.
Perusahaan yang mempunyai misi membantu keluarga Indonesia mencapai kesejahteraan dengan kemapanan finansial ini telah mendapatkan banyak penghargaan diantaranya IMA Outstanding Achievement Award untuk kategori ‘Informasi Keuangan’, Juara 1 untuk kategori The Best Risk Management Islamic Life Insurance
dengan asset di bawah Rp 100 milliar dari Karim Consulting Group di
tahun 2013 dll.
Produk dan layanannya pun beragam,
1.    Proteksi
Sun medicash, Merupakan program asuransi yang menyediakan sejumlah manfaat tunai, saat Tertanggung menjalani rawat inap di rumah sakit, karena sakit atau kecelakaan.
Term Life, Menyongsong Hari Depan Dengan Perlindungan Yang Lebih Pasti
Sun golden life, Program asuransi khusus ini untuk Anda yang membutuhkan Proteksi Jangka Pendek. Dana yang tersedia dari program ini dapat dimanfaatkan oleh keluarga Anda untuk membantu memenuhi kebutuhan keuangan keluarga Anda apabila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan terhadap diri Anda.
2.    Simpanan dan Investasi
Sun FortuneLink,  merupakan produk yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perlindungan asuransi serta perencanaan keuangan Anda dan keluarga.
Brilliance® Fortune,  merupakan kombinasi antara  asuransi dan investasi dengan periode pembayaran premi selama 3 tahun untuk perlindungan jiwa dan potensi hasil investasi yang optimal selama 10 tahun. Produk ini dirancang untuk membantu Anda dalam menentukan tujuan keuangan jangka panjang dan mewujudkan impian-impian Anda dengan lebih mudah dan praktis.
Brilliance® Sejahtera, adalah sebuah kombinasi dari produk asuransi jiwa dengan beragam pilihan produk investasi untuk memenuhi kebutuhan perencanaan keuangan jangka panjang, dengan memperhatikan profil risiko pribadi dalam berinvestasi dan kebutuhan setiap individu.
Brilliance® One Protection Plus, adalah produk asuransi unit linked kontribusi tunggal yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perlindungan jiwa dan investasi yang dikelola oleh manajer investasi terpercaya dan berkelas dunia dalam mengelola dana investasi
3.    Riders, bersifat sebagai pelengkap atau pendukung asuransi dasar untuk meningkat perlindungan dan manfaat asuransi.
4.    Bancassurance, merupakan bentuk kerja sama antara bank dan perusahaan asuransi di mana perusahaan asuransi menggunakan saluran penjualan bank untuk menjual produk-produk asuransinya. Produk asuransi yang ditawarkan adalah produk perlindungan sekaligus investasi untuk memenuhi kebutuhan finansial jangka panjang nasabah.
5.    Sun Life Financial Syariah
Bijak dalam Mengelola Keuangan Keluarga dengan Melek Finansial sangat berpengaruh pada kondisi keluarga di masa depan. Setiap keluarga tentu ingin keuangannya semakin lama semakin membaik dan bisa mencapai target-target yang telah diimpikan selama ini. Untuk itu yuk kita sama-sama memperbaiki manajemen keuangan keluarga, dengan mempelajari ilmu melek finansial juga memilih mitra keuangan termasuk perusahaan asuransi yang baik dan dipercaya. Semoga Kehidupan kita semakin baik kedepannya.
Kalau sobat blogger lainnya, bagaimana sih cara mengelola keuangan keluarganya? share donk disini!

Tulisan ini diikutsertakan dalam Sun Anugerah Caraka

Kompetisi Menulis Blog 2014
sumber:
http://www.sunlife.co.id
http://finance.detik.com
http://youtube.com
http://www.ojk.go.id/direktori-perasuransian-2013
Share this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *