walhasil chika yang jadi tempat pencurahan omelannya
sebenarnya dia cuma anak kelas 5 SD
tapi ternyata perlakuan tidak adil wali kelasnya
membuatnya jengah
termasuk chika yang pagi ini mendengar ceritanya...
"masa kak Dhea nggak di undang ulang tahun teman" ungkapnya sambil mewe
"nah lho, kok nggak di undang, emang dia musuhan ama dhea" si dhea geleng-geleng kepala waktu chika tanya.
"kata ibu guru, (yang kebetulan orang tua si anak yang ulang tahun) yang boleh datang yang cuma ikut les ama ibu itu"
Whaattttt???
" yang bener aja dhea. masa guru pilih kasih kayak gitu"
ehh si dhea malah nangis, sambil memegang kado yang sudah dia persiapkan untuk temannya itu, tapi karena nggak di undang mau diapain coba kadonya
selidik punya selidik... ternyata eh ternyata...
banyak sekali hal yang menjanggal yang sebenarnya melanggar kode etik guru sebagai sebuah profesi yang luar biasa...
biar sedikit chika singgung dengan kode etik guru
Kode Etik Guru Indonesia ditetapkan dalam Kongres X111 t:ahun 1973 di Jakarta, dan disempurnakan dalam Kongres XVI tahun 1989 di Jakarta, sebagai berikut :
Guru Indonesia menyadari, bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa , Bangsa, dan Negara, serta kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia pada Undang-undang Dasar 1945, turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Oleh sebab itu, Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan memedomani dasar-dasar sebagai berikut :
- Guru berbakti membirnbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
- Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.
- Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaa tetapi menghindari diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
- Guru rnenciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar-mengajar.
- Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
- Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatican mutu dan martabat profesinya.
- Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial.
- Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
- Guru melaksanakan segala kebijakan Pemerintah dalam bidang pendidikan.
pertama... adanya diskriminasi antara anak yang ikut les dengan guru, dan yang tidak ikut les (karena mungkin tidak punya biaya lebih) ketika chika menanyakan ke Dhea, dia cerita kalau teman-teman yang ikut les, waktu les diberikan soal ulangan yang akan diujikan besoknya, sehingga anak-anak yang ikut les akan dengan mudah mengerjakan soal, karena soal nya sudah diberikan deluan, sedangkan yang tidak ikut les, harus dengan susah payah agar mendapatkan nilai yang memuaskan....
kedua... eh eh... ternyata yang diundang untuk datang ke ulang tahun anaknya cuma anak-anak yang ikut les ajah.,... wkekeke....
kegita... si guru ternyata suka mempromosikan diri dimana dia sedang berulang tahun, bagi anak-anak yang memberi kado akan dikasih kue ulang tahun milik si guru, bagi yang tidak memberi kado, tidak dapat kue... hayahhhhhhhhhhh..........
lalu... bagaimana dengan nasib, anak-anak yang tidak memiliki kemampuan ekonomi, untuk sekadar membeli kado, ataupun orang tua yang tak punya uang lebih untuk ikutan les di rumah gurunya....
entahhlahh!!! dan ketika bincang-bincang dengan adek chika yang kelas 6 SD,, di SD nya juga begitu, wali kelas nya suka memberikan soal ulangan yang akan diujikan kepada anak-anak yang ikut les dengannya....
chika kira praktek komersil seperti ini cuma terjadi di kampus-kampus, contohnya kampus ku ,, ehh malah di SD yang sebenarnya menjadi dasar pembentukan kepribadian anak-anak, malah di kotori dengan praktik komersil... MAU JADI APA NANTI MURID_MURID nya
akhirnya chika cuma bisa bilang, yang di mulai dengan seperti itu gx bakal diridhoi, dan cuma bisa nyemangati adek2 chika itu, untuk berusaha aja,,, insyaAllah Allah kasih kemudahan,..
apakah ini juga terjadi di tempat teman-teman????
Assalamu'alaikum Ning Chika ...
ReplyDeleteMeningkatnya keinginan di atas kebutuhan, menyebabkan banyak orang menghantam etika. Nah loh ...
itu namanya pendidik yang tidak lulus mata kuliah pedagogik (emangnya ada Ning Chik ? hhhh)
itu artinya mendidik menuju kemerosotan akhlak
wah, tapi guru juga manusia, punya anak, istri dan keluarga yang harus diberi nafkah
ReplyDeletehal seperti itu harusnya sudah ditindak tegas, harus ada yang berani melaporkan >,<
ReplyDeletekarena walau tampaknya memberi kemudahan tapi justru guru itu sudah membodohi murid2nya >.<
sayang sekali jika itu terus terjadi >.<
Itu sebabnya aku tak pernah berminat mengikutkan Shasa les di rumah gurunya.
ReplyDeleteMakanya waktu akhirnya Shasa aku ikutkan les pada kelas 5 SD ini, dia aku daftarkan pada guru SMEA yang kebetulan membuka les matematika di rumahnya.
Kalau semua guru spt itu... benar2 membuat murid2nya tak punya semangat utk belajar deh.
ReplyDeleteBuguru kan Gajinya Kurang Gedhe Makanya harus Komersil.Gajinya Pak Presiden aja lebih banyak dari buguru.Walau kalau udah sertifikasi gaji buguru naek 100% tapi ya kurang banyak :D
ReplyDeleteyup.... yang komersil banyak juga kutemukan di tempatku
ReplyDeletegak heran anak-anak sekarang pada ak bener semua
ReplyDeleteBaca ini hati saya nggrentes ekali.
ReplyDeleteKyknya harus nlis di suara pembaca. Baru ibu guru itu tahu rasa.
Hemh...
Mau jadi apa ya negeri ini. Kalau praktek komersi kyk gitu ajah udah dimulai dari SD. Klo kyk gtu, sama ajah si guru menanamkan bibit2 malas kepada siswanya yg les di beliau.
ReplyDeleteNanti di SMP, si siswa pasti juga oengin merasakn hal kyk di SD.
Hadooh....
YA ALLAH.tunjuki guru itu hidayah dan petunjukmu.
Ada lg guru yang jengkellin, yaitu suka komersilkan buku walo kurang bagus atao tidak lebih bagus dari yang sudah ada.
ReplyDeleteAku ingat banget waktu SMA, aku n friend dah beli buku banyak dari GANESHA karena memang selama ini buku itu yang dipake.
Lha kok baru dipake 3 minggu ada supplier datang dan nawarin buku ke guruku nggak tau ada komisinya kalee..., tiba2 diumumkan bahwa buku yang dipake acuan buku baru. GUBRAKK!!! huh..., ini mau sekolah apa bisnis to yo yo...
Thanks dah berkunjung ya...
ReplyDeleteaq pengen jadi temen ngeblog neh... boleh??
Salam
ReplyDeleteSemoga kelak chika dapat menjadi pencerah dalam dunia pendidikan. Kan chika CAGUR (calon Guru) klo ngga salah waktu itu pernah PPL ngajar kan..
Untuk Guru komersil itu mungkin oknum yg kebetulan kurang kesra nya dari pemerintah. Jadi yach ambil cara lain tuk tambahan...
Salam kawan
Ini mah guru yang tidak pantas digugu dan ditiru yah.
ReplyDeleteTakutnya nanti muridnya bisa kayak gayus ya
ReplyDeletelate nite visit :)
ReplyDeleteenjoy your day ^^
Guru yang seperti itu tentu akan merusak citra guru
ReplyDeleteiiissh, ngeselin banget ya gurunya! bener-bener merusak nama baik dan image guru dah. apaan coba yg les dikasih soal duluan, pilih2 murid dengan lebih sayang ke murid yg les, ga ada esensinya! :emosi:
ReplyDeletesemoga dia cepet tercerahkan dan tobat..
ada lho guru yang ga mau kasih nilai bagus ke muridnya kalo nggak ikut bimbingan les ke guru tersebut.... miris...
ReplyDeletesalam kenal,
ica :kiss:
parah amat tuh guru.
ReplyDeleteHalah.. guru apaan tuh... bukan ngajarin saling mengasihi temen2nya malah gak ng'bolehin si dea ikutan ke acara ultah anaknya cuma karna gak ikutan les.... dasar guru matre hho.... hem kasian tuh dea udah beli kado gak boleh ikutan....
ReplyDeleteklo dea ultah undangan aja dia, biar dia malu tuh hha....
Met weekend Chika :P
mudah2an guru tsb bisa sadar... :)
ReplyDeleteada ya guru yang begitu...ckckkc
ReplyDeletesemoga generasi berikutnya guru2 tambah ok, gada lagi yg beginian...
waduh.. kog gurunya gitu ya Chika...
ReplyDeletetapi aku yakin entar kalo chika dah jadi guru, Insya Allah jdi guru yang lebih baik Ya Chika..
Semangat!!
tidak banyak yang saya katakan, hanya turut prihatin dengan kondisi tersebut.
ReplyDelete@sapi jantan
ReplyDeleteWaalaikumsalam
Hehee.. ada dalam pelajaran perkembangan peserta didik :D
Seharusnya bukan dengan cara seperti itu walaupun kebutuhan kita banyak
>.<
@joe
Iya emang, semua orang juga begitu
Tapi caranya salah
@inge
Nah itu lah yang disayangkan
Banyak orang yang bungkam
Entah takut, atau emang gx peduli
@mba reni
Iyah mba, guru sekarang banyak yang aneh2 >.<
Yupp.. murid2 malah gx respect lagi ama gurunya
@kid
Hahaha.. kan guru tanpa tanda jasa :P
@attayaya
ReplyDeleteHmm.. miris banget kalo gitu
@sangpenjelajah
Ya , itu pengaruh dari pendidikan di sekolah
@common cyber
Chika dah coba diskusi ama guru2 lain
Dah jadi rahasia umum kayaknya
@Bumi Al Fattah
Praktek komersil ini dah meluas lho
Mulai dari TK ampe kampus >.<
@muza elbanaf
Yupp itu juga malah lebih banyak lagi mba
Guru chika juga tiap bentar kita disuruh beli buku yang mahal
Padahal kalo nyari di toko buku lebih murah tuh harganya
@Dhanang
ReplyDeleteYup sama2
Boleh kok
@denBaGas
Amin…
Moga aja chika gx kayak begitu^^
Iyah ini baru kelar ujian ppl
@Mood
Yahhh berabe kalo niru begituan
@fb
Hahaa.. akan banyak gayus2 yang lain
@Ra koen
Yupp
@Lilis
ReplyDeleteYupp.. bakal banyak yang gx respect ama guru2
@rahma
Hmm.. itulah yang buat miris
@ica
Ya betull
Di sd2 banyak tuh yang kayak begituan
@Rizaldy
Emang :p
@Ferdinand
Hahaa..
gx tau juga
emang kudu dikasih pelajaran tuh^^
@mbah jiwo
ReplyDeleteBetul mbahhh amin…
@nova
Yah ada
Itu buktinya^^
@ajengdewie
Gx tau juga chika
Amin… moga chika gx kayak gitu
Makasih ya
@om rame
Hmm.. iya om :bingung: