atas coretan-coretan kelam kisah menyusur setapak
membekas jejak pasir bergeliat… menyisiri angin..
mengenang Rani…
pernah kau berkata, wahai anak kapal…
cintai laut ini, bagai bersemayam dalam rahim ibumu
mengenang Rani…
mengenang kilauan ombak hamparan mutiara
mengenang jentikan butiran pasir
mengenang cemara
mengenang… kisah saat kau masih berdiri di bawah biduk…
wahai anak kapal… kelam.. dan legam…
isak yang naïf…
bersenandung pada petikan gitar senar tiga
luka masih menganga…
dan bertanya… adakah aku benar-benar anak kapal kawan?
Sedang pelayaran tak jua berpihak kepadaku…
Dan malam tak jua membalas cintaku…
Mengenang Rani…
mengenang rambut kasar berkutu ...bau ....berketombe…
dan bertanya… adakah malam kan punya jendela?
agar kusampaikan salam seorang teman untuknya (sayang… kau pun tak menatap bulan malam ini)
biar kutitip saja rindu Rani pada angin malam…
mengenang Rani…
mengenang seribu mimpi yang terangkum pada senandung-senandung batu karang…
namun pecah oleh ombak…
dan bertanya… adakah aku benar-benar anak kapal kawan? (sedang ombak tak
menjawab mimpiku)
cerita tak kunjung usai
sedang bintang tak terlihat lagi…
kau tetap saja dengan senandung gitar senar tiga..
ah.. aku lupa… sudah jadi dua rupanya…
dan bertanya… adakah benar yang kau bilang kawan? Tentang laut yang menyukaiku?
(sedang laut tak mau menatap wajahku)
Ah.. Rani…
Seandainya hati punya tangga…
Ingin kudaki menuju hatimu…
Membawakan bulan merah jambu…
Dan menobatkan mahkota di kepalamu…
Rani…si Anak Kapal…
Dan… laut sangat mencintaimu…
Memilihmu karam… bersemayam… menjadi buih-buih…
dan tika senja…matahari merah merona…dan rinai pun berpihak kepadaku…
senandungmu masih saja ada…memaksaku untuk kembali mengenangmu…
andai kau masih disini… kan ku katakan padamu…seperti apa yang kau mau…
bahwa aku mencintai laut ini, ombak ini, karang ini, pasir ini, sama sepertimu, walaupun tak ada mahkota anak laut dikepalaku…sampai kapanpun…deburan ini… menoreh kan kisah tak berujung… tentang anak kapal yang tak berhenti bersenandung…
*repost puisi tahun 2009
hmmm Puisinya udah lama, tapi bermakna, pasti kalo Rani baca dia sukaaaaa.
BalasHapusBagus chika Puisi kamu..
puisi yg keren bgts chika,... teryata puisi lama ya, siapakah rani ?
BalasHapusselamat pagi...selamat beraktifitas :)
Sukaaaa...meski ada yang ga tau maksudnya, tetep aja mengena huehehehehe
BalasHapusBtw, Rani itu siapa mba?
Puisi yg bagus. Jaman sekarang jarang yg bisa bikin puisi yg bukan tentang cinta, hehehe
BalasHapusrani itu siapa?
BalasHapusdilihat dari kata-katanya rani tu pasti temen deket ya
BalasHapusberuntungnya Rani
BalasHapusJadi sekarang si Rani itu dimana? andai dia baca pasti dia bersyukur punya sahabat yg masih sangat perhatian sama dia... :D
BalasHapusasik ya bisa jadi anak kapal :) tiap hari ngeliat yg indah2 :D
chik, kok dhe jd terharu bacanya..
BalasHapusrani itu sobitnya chika ya?
apakah dia tak lagi ada spt qt?
dimakah rani, chik?? *ikutan komen ferdinad*
puisinya bagus chik ^^ klo ngomong rani jadi ingat lagunya so7 hehe
BalasHapussama kayak pertanyaannya Nuel, siapakahh Rani itu??
BalasHapusbagus juga puisinya, teruntuk rani..
pasti suka kalo dia baca ^_^
hi hi hi, sama dengan teman2, rani ank pantai, siapakah dia?
BalasHapusPakabar chika ^_^
MANTAP ABIS!!!
BalasHapusbagus sekali..suka kata2nya...:)
BalasHapusindah banget kak...
BalasHapustouching
semoga rani membaca ini, btw rani siapa ya?
BalasHapuskata-katanya manis :)
BalasHapus